PERGI TANPA PAMIT - NILNA MAYA
Pergi Tanpa Pamit
oleh: Nilna Maya
Pagi itu masih sama,
Tapi dunia terasa berbeda.
Semalam suara hangat menyapa,
Kini hanya kenangan yang tersisa.
Aku mencari di antara jejak,
Namun kau telah pergi, terlalu cepat.
Tanpa pesan, tanpa tanda,
Hanya air mata yang tersisa di dada.
Namun aku tahu, cinta tak hilang,
Ia tetap hidup, tumbuh, dan menjulang.
Dalam doa, dalam setiap langkah,
Aku akan mengenangmu dengan penuh cinta.
Unsur Intrinsik
* Tema :
* Tentang sedihnya ditinggalin seseorang tiba-tiba, tanpa bilang-bilang.
* Tentang gimana caranya kita tetap kuat waktu kehilangan orang yang disayang.
* Tentang cinta yang tetap ada, meskipun orangnya udahnggak ada.
* Diksi :
* Kata-katanya sederhana, tapi nyentuh banget. Kayak “pagi itu masih sama,” tapi rasanya udah beda.
* Banyak kata-kata yang bikin kita ngerasain sedih, kayak “pergi,” “tanpa pesan,” sama “air mata di dada.”
* Rima :
* Bunyi akhirnya nggak terlalu teratur, jadi kayak ngalir gituaja perasaannya.
* Gaya Bahasa :
* Ada kata-kata yang kayak kiasan, misalnya “dunia terasa berbeda.”
* Ada juga yang kayak benda mati dikasih sifat manusia, kayak “suara hangat menyapa.”
* Pokoknya, kata-katanya bikin kita bisa ngebayanginkesedihan yang dirasain.
* Amanat :
* Kita harus bisa nerima kalau kehilangan itu bagian dari hidup.
* Cinta yang tulus itu bakal selalu ada di hati.
* Kita harus kuat dan sabar waktu sedih.
Unsur Ekstrinsik
* Latar Sosial:
* Puisi ini nyeritain pengalaman yang bisa dialami sama siapa aja, nggak peduli orang kaya atau miskin.
* Menggambarkan perasaan yang timbul dari sebuah hubungan yang erat.
* Latar Emosional :
* Puisi ini penuh banget sama perasaan sedih, kehilangan, sama cinta.
* Emosi yang tergambar, sangat mendalam.
Intinya, puisi ini tuh kayak lagi nyeritain perasaan sedih banget karena kehilangan orang yang disayang.
Komentar
Posting Komentar