Cermin yang Diam

oleh: Zahira Talitha Tsaky

Setiap pagi aku berdiri,

di hadapan cermin yang tak pernah berbohong.

Wajah ini, tubuh ini,

selalu saja terasa kurang, terasa asing.

Ada jerawat kecil yang tumbuh jadi gunung,

kulit yang tak secerah rembulan,

bentuk yang tak masuk standar majalah,

lalu hati ini mulai runtuh—perlahan.

Suara-suara datang tanpa diundang,

"Kenapa kamu tak seperti mereka?"

Mereka?

Orang-orang yang katanya sempurna.

Aku mulai belajar menyembunyikan,

senyum yang dibuat-buat,

pakaian longgar untuk menutupi,

langkah yang tak lagi percaya diri.

Tapi cermin tetap diam,

ia tahu: luka tak selalu terlihat,

dan cantik—atau tampan—

tak bisa diukur hanya dengan mata.

Hari ini, aku coba bicara pada diri sendiri:

mungkin aku belum bisa mencinta,

tapi aku sedang belajar, pelan-pelan,

menerima apa yang dunia sebut “cela”.

classix