PENENANG JIWAKU - ALFHAN FAUZHAN AMIRULLAH AMIN
Penenang Jiwaku
ALFHAN FAUZHAN AMIRULLAH AMIN
Di pesantren kecil di lereng Arjuna,
Alfan hidup dengan rambut gondrong, seragam kusut,
Berbeda dari yang lain, penuh rebel dalam diri,
Sering melanggar aturan, tak peduli pada nasihat.
Suatu hari datang seorang Ustadz muda,
Dengan senyum ramah dan hati penuh kasih,
Ia mengajak Alfan berbicara dari hati ke hati,
Menyentuh jiwa yang terluka, penuh tanya dan bimbang.
Ustadz berkata, "Kesalahan adalah pelajaran,
Yang penting adalah belajar dan berubah menjadi lebih baik."
Lalu mereka mendaki gunung, mencari kedamaian,
Di puncaknya, Alfan menemukan ketenangan dalam keheninganalam.
Lautan awan menenangkan jiwanya yang gelisah,
Seperti dosa-dosa yang lenyap terbawa angin.
Sejak saat itu, perlahan perubahan datang,
Lebih rajin belajar, lebih patuh pada aturan.
Alfan menjadi lebih ramah dan penuh semangat,
Mengikuti kegiatan, menebar kebaikan di pondok.
Ketenangan alam telah mengubah hatinya,
Membawa kedamaian yang dalam, menenangkan jiwanya.
*Struktur Puisi "Penenang Jiwaku"*
1. *Tema*
Tema puisi ini adalah perubahan diri dan pencarian kedamaianmelalui pengalaman hidup dan introspeksi. Puisi inimengisahkan perjalanan seorang santri, Alfan, yang mengalamiperubahan setelah mendapatkan nasehat dari seorang ustadzmuda dan merenung di alam.
2. *Bentuk*
Puisi ini memiliki bentuk bebas (tidak terikat oleh jumlah baris atau rima tertentu). Meskipun tidak mengikuti pola rima yang ketat, puisi ini tetap mengalir dengan ritme yang alami dan menggambarkan perjalanan batin tokoh utama.
3. *Unsur Intrinsik*
a. *Diksi (Pilihan Kata)*
Diksi dalam puisi ini dipilih untuk menggambarkankedalaman perasaan, seperti kata-kata "gondrong", "seragamkusut", "rebel", "keheningan alam", "dosa-dosa lenyap", yang memberikan nuansa yang kuat dan emosional.
b. *Imaji (Citraan)*
- Imaji Visual: "Rambut gondrong", "seragam tak rapi", "Lautan awan menenangkan jiwanya".
- Imaji Auditori: "Keheningan alam" yang menggambarkanketenangan yang dirasakan.
- Imaji Kinestetik: "Perubahan perlahan datang", menggambarkan proses perubahan yang halus.
c. *Tokoh*
- *Alfan*: Tokoh utama yang mengalami perubahan dalamdiri. Ia digambarkan sebagai santri yang awalnya seringmelanggar aturan dan terlibat dalam masalah.
- *Ustadz Muda*: Tokoh pembimbing yang memberikannasihat dan mengajak Alfan untuk mencari kedamaian di alam.
d. *Latar*
Latar tempat: Pesantren di lereng Gunung Arjuna, yang memberikan nuansa alami dan menenangkan.
Latar waktu: Tidak disebutkan secara spesifik, namun dapatdipahami bahwa ini adalah cerita sehari-hari di pesantren.
e. *Suasana*
Puisi ini menciptakan suasana yang melankolis, penuhketenangan, namun juga penuh pencarian dan refleksi diri. Ketika Alfan mendaki gunung, suasana berubah menjadi penuhkedamaian dan pencerahan.
f. *Pesan Moral*
Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya belajardari kesalahan, pencarian kedamaian melalui alam, dan perubahan diri menuju kebaikan setelah menemukan ketenanganbatin.
*Kesimpulan*
Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan perjalanan batinseorang tokoh yang menemukan kedamaian melalui introspeksidan perubahan positif dalam diri. Struktur temanya yang berfokus pada perubahan dan pencarian kedamaian mengalirmelalui penggunaan diksi yang emosional, imaji yang kaya, serta karakter yang berkembang secara mendalam.
Komentar
Posting Komentar