SAHABAT DI SETIAP LANGKAH - ARINA MAQSUROTIN
Sahabat di Setiap Langkah
oleh: Arina Maqsurotin
Saat dunia seakan memunggungi,
Kau hadir, membawa sinar di hati.
Di setiap keluh yang kuucapkan,
Kau jawab dengan senyum penuh kehangatan.
Engkau tak pernah letih mendengar,
Saat aku terjatuh dan ingin menyerah.
Kata-katamu adalah pelipur lara,
Membangkitkan asa yang hampir sirna.
Kau adalah dahan tempatku bersandar,
Kala badai menerpa tanpa ampun.
Dalam diam, kau menjadi pilar,
Menguatkan langkahku menuju tujuan.
Tak ada syarat dalam dukunganmu,
Semua kau beri dengan tulus dan syahdu.
Sahabat, engkau cahaya dalam gelap,
Menuntunku kembali saat hati mulai lelap.
Untukmu, sahabat sejati,
Terima kasih atas semua arti.
Kehadiranmu adalah anugerah terindah,
Yang membuatku percaya, aku tak pernah sendiri.
Struktur kebahasaan:
1. Diksi (Pemilihan Kata)
Puisi ini menggunakan diksi yang emosional, puitis, dan menyentuh hati, seperti:
memunggungi, sinar di hati, pelipur lara, badai, pilar, lelap, anugerah
Kata-kata ini membangun suasana yang dalam dan penuh makna.
2. Gaya Bahasa (Majas)
Beberapa majas yang digunakan:
Personifikasi:
"dunia seakan memunggungi" – dunia digambarkan seperti manusia.
"kata-katamu adalah pelipur lara" – kata-kata dipersonifikasikan memiliki kekuatan menyembuhkan.
Metafora:
"Engkau adalah dahan tempatku bersandar" – sahabat digambarkan seperti dahan yang kuat.
"Engkau cahaya dalam gelap" – sahabat sebagai penunjuk jalan dalam kesulitan.
Hiperbola:
"Kau tak pernah letih mendengar" – melebih-lebihkan kesetiaan sahabat.
"Menguatkan langkahku menuju tujuan" – menekankan pentingnya kehadiran sahabat.
3. Rima dan Irama
Puisi ini memiliki rima akhir yang bervariasi, contohnya:
a-a, b-b dalam setiap bait.
Misal: hati – kehangatan, menyerah – lara
Meskipun tidak selalu konsisten, iramanya tetap mengalir indah dan mendukung perasaan yang ingin disampaikan.
4. Kalimat Emotif
Banyak kalimat dalam puisi ini mengekspresikan perasaan mendalam, seperti:
“Kehadiranmu adalah anugerah terindah”
“Terima kasih atas semua arti”
Kalimat-kalimat ini menunjukkan rasa syukur dan cinta kepada sahabat.
5. Repetisi (Pengulangan)
Pengulangan kata “kau” dan “engkau” memperkuat kesan kedekatan dan intensitas hubungan antara penyair dan sahabat.
Komentar
Posting Komentar